Perbedaan Percaya dan Yakin
Khutbah Pertama
Innalhamdalillah nahmaduhu wa nasta’inuhu wa nastaghfiruh wa natubu ilaih. Wa na’udzubillahiminsyururi anfusina wa min sayyiaati ‘amalina. Mayyahdihillah fala mudillalah. Wa mayyudlil fala hadiyallah. Wa Asyhadu alla ilaaha illalloh wahdahu la syarikalah. Wa Asyhadu Anna muhammadan abduhu wa rosuluh. Shollollohu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa ashabihi wa man tabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin wa sallam taslima.
Amma ba’du : Faya ‘ibadalloh, usiikum wa iyyaya bitakwalloh la’allakum tuflihun.
Hadirin sidang jum’at yang di muliakan oleh Allah SWT.
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana pada kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk melaksanakan salah satu Perintah dan Contoh dari Allah dan Rosulnya dalam keadaan sehat walafiat. Sholawat beserta salam marilah kita limpah curahkan kepada junjunan kita yakni Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, tabiit tabiin dan kepada umatnya dan mudah-mudahan kita termasuk kedalam golongannya. Amin.
Tidak lupa marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT, supaya kita termasuk ke dalam golongan mukmin dan muttaqin. Amin
Hadirin sidang jum’at yang di muliakan oleh Allah SWT.
Jika kita mendengar suatu berita/ informasi bahwa di Pangandaran telah terjadi Tsunami, atau ada mayat terpotong-potong menjadi beberapa bagian yang ditemukan di Sungai Citarum, atau kita mendengar ada seorang Pegawai Pajak yang melakukan korupsi senilai ± 25 milyar. Mungkin kita akan PERCAYA dengan pemberitaan tersebut, tetapi kita masih belum YAKIN, sebelum kita sendiri melihat dengan jelas dan memang benar-benar terbukti.
Demikian pula dengan KEPERCAYAAN dan KEYAKINAN kita kepada Allah, Malaikat, Rasul, Kitab, Kiamat, dan Qoda-Qodar, jika kita memang sudah benar-benar Percaya dan Yakin, maka kita tidak akan merasa ragu-ragu atau bimbang. Seperti firman Allah :
Innamal mu’minunalladzina idza dzukirollohu wa jilat kulubuhum wa idza tuliat ‘alaihim aayatuhu jadathum imaanaw wa ‘ala robbihim yatawakkalun. Alladzina yukimunassholata wa mimma rijaknahum yunfikun. Ulaika humul mu’minuna hakkollahum darojatun ‘indaribbihim wa maghfirotuw wa rijkun karim.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. (yaitu) orang-orang yang mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.
Tapi apakah benar kita sudah memiliki rasa Percaya dan Yakin terhadap semuanya?
Hadirin sidang jum’at yang di muliakan oleh Allah SWT.
Tentu saja ini akan menjadi suatu pertanyaan dalam diri kita apakah kita sudah merasa percaya dan yakin akan adanya Allah, malaikat, rasul dan lain-lain?
Bukti bahwa kita hanya Percaya saja tapi tidak yakin sebagai contoh jika kita selalu melakukan ibadah-ibadah ritual seperti sholat, shaum, zakat, haji, dan lain-lain, tetapi kita juga suka melakukan hal-hal maksiat seperti minum khamar, berjudi, berzinah, membunuh, menggunjing, dan lain-lain. Itu semua bahwa kita hanya percaya saja bahwa Allah itu ada, tetapi tidak yakin apakah Allah melihat perbuatan kita atau tidak….
Hadirin sidang jum’at yang di muliakan oleh Allah SWT.
Kita percaya bahwa Allah-lah yang memberikan rezki kepada semua makhluk yang ada di muka bumi ini, tapi kita tidak yakin apakah Allah memang benar-benar memperhatikan makhluknya? Dalam hati kita suka terbersit, kalau memang Allah benar-benar memperhatikan makhluknya, kenapa banyak manusia yang sengsara, miskin, fakir, du’afa, dan lain-lain. Di sisi lain banyak sekali manusia yang diberi kelebihan harta, sehingga mereka selalu bersenang-senang, berfoya-foya sampai melupakan Allah SWT.
Di sinilah apabila kita benar-benar Percaya dan Yakin bahwa Allah Maha Pemberi Rezki, Maha Memperhatikan, Maha Adil, dan lain-lain. Itulah yang disebut dengan IMAN.
Barokallohu li walakum
Khutbah kedua
Alhamdulillahirobbil Alamin Wassholatu Wassalamu ‘Ala Ashrafil Ambiyai wal mursalin wa ala alihi wa sohbihi ajmain.
Amma ba’du : Ya Ayyuhalladzina A’manut Taqulloha Haqqo tu qotihi wala tamutunna illa wa antum muslimun.
Hadirin sidang jum’at yang di muliakan oleh Allah SWT.
Ada beberapa cara supaya kita merasa PERCAYA dan YAKIN kepada Allah, Rosul dan lain-lain yaitu :
- Mengamalkan dan menyeru kepada yang Ma’ruf dan mencegah yang mungkar
- Selalu rutin membaca Ayat-Ayat Allah
- Menepati dan memelihara amanah dan janji-janjinya
- Memelihara sholat dan melaksanakannya dengan khusu’
- Bersungguh-sungguh di jalan Allah dengan Harta dan Jiwa
- Menjauhkan diri dari perkataan yang tidak berguna
- Menjaga kemaluan dan kehormatannya
- Menunaikan zakat, infaq dan sodaqoh
Innalloha wa malaikatahu yu sholluna ‘alannabiy. Yaa ayyuhalladzina amanu shollu ‘alaihi wasallima taslima.
Allohummaghfirlil mu’minina wal mu’minat wal muslimina wal muslimat al ahya iminhum wal amwat birohmatika ya arhamamarrohimin.
Robbana dzolamna anfusana wa illam taghfirlana wa tarhamna lanakunanna minal khosirin.
Robbana la tujig kulubana ba’da id hadaytana wa hablana mil ladunka rohmatan innaka antal wahhab.
Robbij’alni mukimasholati wamin dzurriyati robbana wa taqobbal du’a.
Robbanaghfirli wali walidayya walil mu’minina yauma yakumul hisab.
Robbana atina fiddunya hasanah wafil ahiroti hasanah wakina azabannar.
Subbhana robbika robbil ijjati amma ya sipun wassalamun ‘alal mursalin wal hamdulillahirobbil alamin.
Comments
Post a Comment