KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ
هَادِىَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ
لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ،
أما
بعد،
فَيَاعِبَادَ
اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ
اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ
أَعَدَّ
اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“…Allah telah menyediakan, untuk
mereka, ampunan dan pahala yang besar.”[Al-Ahzâb 33: 35]
Hadirin sidang Jum’at yang di rahmati
Allah SWT
Allah
Subhânahu wa Ta’âlâ dan Rasul-Nya telah menjelaskan berbagai macam keutamaan
puasa secara umum dan keutamaan puasa Ramadhan secara khusus. Agar kita dapat
bersegera dalam hal menggapai rahmat Allah dan bergembira terhadap karunia dan
nikmat-Nya, berikut ini, beberapa keutamaan puasa. Di antaranya adalah :
Pertama, ampunan dan pahala yang
sangat besar bagi orang yang berpuasa.
Allah menyebutkan
sederet orang-orang yang beramal shalih, yang di antara mereka adalah
laki-laki dan perempuan yang berpuasa, kemudian menyatakan pahala untuk mereka
dalam firman-Nya,
أَعَدَّ
اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
“…Allah
telah menyediakan, untuk mereka, ampunan dan pahala yang besar.”[Al-Ahzâb 33:
35]
Dalam
hadits Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu riwayat Bukhâry dan Muslim, Rasulullah
shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa
yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan hanya mengharap kepada Allah, dosa-dosanya
yang telah lalu akan diampuni.”
Kedua, puasa adalah tameng terhadap
api neraka.
Dalam
hadits Jâbir, ‘Utsman bin Abil ‘Âsh, dan Abu Hurairah radhiyallâhu ‘anhu
riwayat Imam Ahmad dan selainnya, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
الصِّيَامُ
جُنَّةٌ كَجُنَّةِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْقِتَالِ
“Puasa
merupakan tameng terhadap neraka, seperti tameng salah seorang dari kalian pada
peperangan.”
Ketiga, puasa adalah pemutus syahwat.
Dalam
hadits ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry dan Muslim,
Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda,
يَا
مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ
أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ
بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ
“Wahai
sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian yang mampu menikah, hendaklah ia
menikah karena hal tersebut lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga
kemaluan, dan barangsiapa yang belum mampu, hendaknya ia berpuasa karena
sesungguhnya (puasa itu) adalah pemutus syahwatnya.”
بَارَكَ
اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي
وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنِّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أقُوْلُ قَوْلِي
هَذا وَأسْتَغْفِرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ
الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ
لِلَّهِ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ
عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ
أَشْهَدُ
أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه
ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Hadirin sidang Jum’at yang di rahmati
Allah SWT
Keempat, orang yang berpuasa mendapat
ganjaran khusus di sisi Allah.
Hal
tersebut karena puasa merupakan bagian kesabaran, sementara sabar terbagi tiga:
sabar dalam hal menjalankan ketaatan, sabar dalam hal meninggalkan larangan,
dan sabar dalam hal menerima ketentuan Allah. Orang yang berpuasa telah
melakukan tiga jenis kesabaran ini seluruhnya, bahwa ia sabar dalam hal menjalankan
ketaatan yang diperintah dalam pelaksanaan puasa, sabar dalam hal meninggalkan
segala hal yang dilarang dan diharamkan dalam pelaksanaan puasa, serta sabar
dalam hal menjalani kepedihan terhadap lapar, haus, dan kelemahan pada tubuh.
Karena puasa merupakan bagian kesabaran, wajar jika orang yang berpuasa
mendapatkan pahala khusus yang tidak terhingga sebagaimana orang yang sabar
mendapat pahala seperti itu. Allah Subhânahu wa Ta’âlâ berfirman,
إِنَّمَا
يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Sesungguhnya,
hanya orang-orang yang bersabarlah yang pahala mereka dicukupkan tanpa batas.”
[Az-Zumar 39: 10]
Kelima, puasa memberi syafa’at pada
hari kiamat.
Dalam
hadits Abdullah bin ‘Amr radhiyallâhu ‘anhumâ, Rasulullah shallallâhu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
الصِّيَامُ
وَالْقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ الصِّيَامُ أَيْ
رَبِّ مَنَعْتُهُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتِ بِالنَّهَارِ فَشَفِّعْنِيْ فِيهِ.
وَيَقُولُ الْقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِاللَّيْلِ فَشَفِّعْنِيْ فِيهِ.
قَالَ فَيُشَفَّعَانِ.
“Puasa
dan Al-Qur`an akan memberi syafa’at untuk seorang hamba pada hari kiamat. Puasa
berkata, ‘Wahai Rabb-ku, saya telah melarangnya terhadap makanan dan syahwat
pada siang hari, maka izinkanlah saya untuk memberi syafa’at baginya.’
Al-Qur`an berkata, ‘Saya telah menghalanginya dari tidur malam, maka izinkanlah
saya untuk memberi syafa’at baginya.’ (Beliau) bersabda, ‘Maka, keduanya mendapat
izin untuk mensyafa’ati (hamba) tersebut.’.” (HR. Ahmad, Muhammad bin Nash
Al-Marwazy, Al-Hâkim, dan selainnya. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albany dalam
Tamâmul Minnah hal. 394-395)
إِنَّ اللهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلَّونَ عَلَى
الَّنِبْيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. أَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ. وَبَارِكْ عَلَى
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى
آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ
رَبَّنَا
اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا
تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ
رَحِيمٌ
رَبَّنَا
آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ
وصلى
الله على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم
Comments
Post a Comment