Hati-hati dengan Orang Terzalimi
ISLAM dengan tegas melarang manusia untuk berbuat zalim. Entah itu zalim terhadap diri sendiri, orang lain, bahkan terhadap Rabb pencipta alam semesta Allah ‘azza wa jalla. Perbuatan zalim termasuk pada perbuatan dosa yang bakal menyebabkan seseorang mendapat siksa neraka. Bahkan perbuatan syirik termasuk pada kezaliman terbesar, karena dosanya tak bisa diampuni.
Kalau
sekiranya kita secara sengaja ataupun tidak pernah berbuat zalim terhadap orang
lain seperti memfitnah, menggunjing, mengadu domba ataupun yang lainnya, maka
solusinya adalah segeralah meminta ampun kepada Allah ‘azza wajalla lalu
meminta maaf kepada orang yang pernah kita zalimi.
Kita wajib waspada karena doa orang yang
terzalimi mustajab, yaitu dikabulkan oleh Allah ‘azza wajalla. Rasulullah SAW
bersabda:
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّهُ لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ الله
حِجَابٌ
Artinya : ”Dan
berhati-hatilah terhadap doa orang yang terzalimi, karena tidak ada penghalang
antara doanya dengan Allah”. (HR. Bukhari dan Muslim)
Beruntunglah kita kalau sekiranya orang yang terzalimi tersebut
hanya berdoa memohon kebaikan bagi dirinya atau bahkan memohon kebaikan untuk
orang yang menzaliminya, yaitu berupa hidayah, akan tetapi jika ia memohon
keburukan untuk kita, maka terancamlah kita dengan doa tersebut, naudzubillah min dzalik, dan hanya kepada Allah kita memohon
pertolongan.
Maka sebagai langkah bijak dan mengikhlaskan segala yang pernah
terjadi bagi orang yang pernah dizalimi adalah dengan mendoakan kebaikan untuk
orang yang pernah menzaliminya bukan mendoakan keburukan, karena dengan
mendoakan kebaikan, maka kebaikan tersebut tidak hanya akan diperoleh bagi
orang yang berbuat zalim tapi juga akan diperoleh bagi orang yang dizaliminya.
Oleh
karena itu marilah kita memohon kepada Allah ‘azza wajalla agar kita termasuk
orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan dan senantiasa menjauhi segala
bentuk keburukan termasuk di dalamnya perbuatan zalim.
SUMBER: BIMBINGAN ISLAM
Comments
Post a Comment